Belajar Dari Andrew Darwis, Pendiri KASKUS
KASKUS |
Maka pada tahun 2000 itu tiga mahasiswa Indonesia menciptakan situs yang memungkinkan setiap orang Indonesia berbagi informasi.
Pada awalnya Kaskus kesulitan untuk mendapatkan 1 anggota saja untuk join jadi anggota, saking sulitnya yang join dalam 1 minggu maksimal hanya ada 3 orang, mereka bertiga terus melakoni usahanya sembari belajar dan bekerja di Amerika. (Baca: Kiat Memulai Bisnis)
Dari sebuah kantor di kawasan Jakarta Kota, awal 2008, mereka bahu membahu mengelola situs. Dua bulan berselang, Kaskus resmi menjadi perusahaan profesional dengan nama PT Darta Media Indonesia.
Setelah itu, Kaskus terus berbenah. Bersama timnya, Andrew tak segan turun langsung menangani perusahaan hingga ke masalah promosi.
Pada enam bulan pertama sejak menjadi perusahaan profesional, perkembangan Kaskus terbilang stagnan. Namun dengan kerja keras akhirnya semua itu membuahkan hasil.
Darwis mengklaim, jumlah anggota komunitasnya tumbuh empat kali lipat dari semula. Jumlah itu membuat keanggotaan Kaskus yang berasal dari seluruh dunia menjadi yang terbanyak dibanding siapa pun.
Akhirnya, kaskus memutuskan untuk menambah server baru yang hingga saat ini tercatat sudah memiliki 26 server di Indonesia dan dua lainnya di AS dengan alasan keamanan dan kenyamanan akses bagi Kaskuser.
Tidak hanya mampu menggaet anggota baru dalam kisaran 150-250 orang per hari, banyak kaskuser (anggota komunitas Kaskus) yang sudah bertahun-tahun menjadi anggota,tetap setia aktif menjadi anggota.
Namun, walau sudah memperoleh keuntungan, Andrew dengan tegas menolak perusahaannya akan menomorsatukan iklan. Apalagi, kepercayaan jutaan orang terhadap Kaskus sebagai forum komunitas paling nyaman dan bebas bersuara, Andrew ingin para kaskuser terus menikmati kenyamanan yang mereka sajikan.
0 Response to "Belajar Dari Andrew Darwis, Pendiri KASKUS"
Post a Comment