KLUWUT KAMPUNG PADAT WARGA, BERPOTENSI JADI GUDANG SAMPAH
Pembuangan sampah di Kali |
Anak pun bisa menunjukkan sampah di sungai |
Celotehbulakamba.com, Kluwut - Masih rendahnya perhatian pemerintah dan kesadaran warganya Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes berpotensi jadi desa terkumuh di Kabupaten Brebes. Desa dengan jumlah penduduk 18.600 jiwa terpadat di kecamatan bulakamba dan terpadat no 3 di kabupaten brebes (celoteh larangan 2015) belum mempunyai TPA ( tempat pembuangan sampah akhir). Senin (26/10)
Berdasarkan pantauan celotehbulakamba, kian hari sampah menumpuk di beberapa TPA liar, yakni di dukuh KARPET(karang sari jepet),karang asem,kemuning,sapu laut,gudang balung dan lecot adalah dukuh paling parah tingkat kekumuhanya atau dengan kata lain sebanyak 13 RW dari 16 RW yang belum tertata baik soal penanganan sampah.
Kepala Desa Kluwut Isa Ansori (41 tahun) saat di hubungi di sela sela kesibukanya di balai Desa Kluwut menuturkan "Pemerintah desa mengalami kesulitan soal pengadaan TPA, karena tanah desa yang harusnya bisa menjadi salah satu solusi TPA jaraknya sangat jauh, lebih 3 km, " katanya.
Pihak desa pernah mengajukan kepada Pemerintah Kabupaten agar mendapat fasilitas TPA, akan tetapi di tolak karena lokasinya di bantaran sungai, katanya menyalahi aturan. " inikan bisa jadi dilema".imbuhnya.
Dia juga mengakui bahwa kesadaran warganya masih rendah dan masih banyak yang hidup di garis kemiskinan."tahun kemarin tetcatat ada 570 rumah dan sudah di bantu Dinas Kesehatan berupa bantuan pengadaan 100 wc, namun hingga saat ini masih ada 400an rumah tangga yang belum punya wc. " Kebanyakan mereka enggan membuat wc sendiri, karena masih ada sungai yang mereka manfaatkan sebagai jamban, kesadaran untuk hidup bersih rendah sekali," imbuhnya lagi.
Bahkan fakta di lapangan tidak sedikit warga yang menutup saluran air,pemukiman semakin padat, banyak pekarangan yang tadinya berfungsi sebagai satu rumah tempat tinggal sekarang di sulap jadi 1 sampai 3 rumah. pokoknya persoalan di desa kami sangat komplex.tapi kami sedang mempersuapkan PERDES untuk mengatur semua ini mas.
Lanjut Isa, ada lebih 4000 rumah yang ada di desa kluwut. tiap rumah banyak yang di huni lebih dari 2 KK. Kalau rata rata tiap rumah menghasilkan 5 ons sampah tiap harinya di kalikan 4000 rumah. berarti ada 2 ton tiap hari sampah yang menumpuk di desa kami, dan 60 ton tiap bulanya. belum lagi limbah pengolahan sampah, limbah bongkar muat kapal ikan, limbah usaha pemitingan ayam.ini persoalan besar yang sedang terjadi di desa kami.
Salah satu warga Dukuh karangasem Ridwan (40 tahun) mengaku bahwa warga yang membangun rumah di desa kluwut banyak yang tidak mempertimbangkan bangunanya terhadap lingkungan sekitarnya. "giman nggak kumuh mas,orang mbangun rumah bikin emper ko' di atas got(saluran air,red), bahkan gotnya di tutup, padahal dia seorang RT, bagaimana dengan warga biasa yang lain, " tuturnya.
Di tempat yang lain Warso (55 tahun) warga rw 5 juga ikut menyayangkan sebagian prilaku warga yang membuat wc tanpa penampungan (septitenk)."itu tinja nanti mengalir langsung masuk got dan kali sapi. warga hampir semua membuang sampah di kali sapi (sungai kecil yang melintasi rw 5,6,7 dan 8),itu kondisi kali nya AMPUN ACH," tandas warso dengan nada tinggi. ( Maksum Editor BU )
Berdasarkan pantauan celotehbulakamba, kian hari sampah menumpuk di beberapa TPA liar, yakni di dukuh KARPET(karang sari jepet),karang asem,kemuning,sapu laut,gudang balung dan lecot adalah dukuh paling parah tingkat kekumuhanya atau dengan kata lain sebanyak 13 RW dari 16 RW yang belum tertata baik soal penanganan sampah.
Kepala Desa Kluwut Isa Ansori (41 tahun) saat di hubungi di sela sela kesibukanya di balai Desa Kluwut menuturkan "Pemerintah desa mengalami kesulitan soal pengadaan TPA, karena tanah desa yang harusnya bisa menjadi salah satu solusi TPA jaraknya sangat jauh, lebih 3 km, " katanya.
Pihak desa pernah mengajukan kepada Pemerintah Kabupaten agar mendapat fasilitas TPA, akan tetapi di tolak karena lokasinya di bantaran sungai, katanya menyalahi aturan. " inikan bisa jadi dilema".imbuhnya.
Dia juga mengakui bahwa kesadaran warganya masih rendah dan masih banyak yang hidup di garis kemiskinan."tahun kemarin tetcatat ada 570 rumah dan sudah di bantu Dinas Kesehatan berupa bantuan pengadaan 100 wc, namun hingga saat ini masih ada 400an rumah tangga yang belum punya wc. " Kebanyakan mereka enggan membuat wc sendiri, karena masih ada sungai yang mereka manfaatkan sebagai jamban, kesadaran untuk hidup bersih rendah sekali," imbuhnya lagi.
Bahkan fakta di lapangan tidak sedikit warga yang menutup saluran air,pemukiman semakin padat, banyak pekarangan yang tadinya berfungsi sebagai satu rumah tempat tinggal sekarang di sulap jadi 1 sampai 3 rumah. pokoknya persoalan di desa kami sangat komplex.tapi kami sedang mempersuapkan PERDES untuk mengatur semua ini mas.
Lanjut Isa, ada lebih 4000 rumah yang ada di desa kluwut. tiap rumah banyak yang di huni lebih dari 2 KK. Kalau rata rata tiap rumah menghasilkan 5 ons sampah tiap harinya di kalikan 4000 rumah. berarti ada 2 ton tiap hari sampah yang menumpuk di desa kami, dan 60 ton tiap bulanya. belum lagi limbah pengolahan sampah, limbah bongkar muat kapal ikan, limbah usaha pemitingan ayam.ini persoalan besar yang sedang terjadi di desa kami.
Salah satu warga Dukuh karangasem Ridwan (40 tahun) mengaku bahwa warga yang membangun rumah di desa kluwut banyak yang tidak mempertimbangkan bangunanya terhadap lingkungan sekitarnya. "giman nggak kumuh mas,orang mbangun rumah bikin emper ko' di atas got(saluran air,red), bahkan gotnya di tutup, padahal dia seorang RT, bagaimana dengan warga biasa yang lain, " tuturnya.
Di tempat yang lain Warso (55 tahun) warga rw 5 juga ikut menyayangkan sebagian prilaku warga yang membuat wc tanpa penampungan (septitenk)."itu tinja nanti mengalir langsung masuk got dan kali sapi. warga hampir semua membuang sampah di kali sapi (sungai kecil yang melintasi rw 5,6,7 dan 8),itu kondisi kali nya AMPUN ACH," tandas warso dengan nada tinggi. ( Maksum Editor BU )
0 Response to "KLUWUT KAMPUNG PADAT WARGA, BERPOTENSI JADI GUDANG SAMPAH "
Post a Comment