Sistem Zonasi, Guru Tak Perlu Lagi Harus Numpang Mengajar Untuk Memnuhi Jam Mengajar

Operatorguru.com - Sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dianggap menolong sekolah . Pasalnya, sebelum sistem ini diterapkan, banyak guru yang mengajar di sekolah daerah 'pinggiran' numpang mengajar untuk memenuhi 24 jam mengajar setiap pekannya.

Salah satunya disampaikan guru SMPN 3 Banjarnegara Jon Widodo. Penerapan sistem zonasi, dinilai Jon mampu mendulang jumlah pendaftar. Terbukti, pada tahun ajaran 2018/2019, jumlah pendaftar meningkat jika dibanding dengan tahun ajaran sebelumnya.

"Kalau kuotanya 150 siswa, sekarang sudah ada 120 calon siswa yang mendaftar. Tetapi kalau tahun lalu, dari kuota 150 siswa, siswa yang mendaftar hanya 87 siswa," terangnya saat ditemui di SMPN 3 Banjarnegara, Senin (2/7/2018).


Akibat dari kekurangan siswa ini, banyak guru yang terpaksa mengajar di sekolah lain untuk memenuhi 24 jam mengajar. Ia menyebutkan, hal tersebut banyak terjadi di sekolah-sekolah pinggiran.

"Apalagi mata pelajaran yang diajarkan harus linier. Jadi guru mata pelajaran matematika misalnya, harus mengajar mata pelajaran itu juga. Biasanya para guru mencari jam tambahan mengajar di sekolah pelosok," tuturnya.

Di sekolah tempat ia mengajar, saat ini ada 28 guru yang berstatus PNS, dan dua guru honorer.

Diwawancara terpisah, Kepala SMPN 1 Banjarnegara Rujiman menuturkan, sebagai sekolah favorit, penerapan sistem zonasi tidak mempengaruhi jumlah pendaftar. Hanya, calon siswa yang nilainya tinggi lebih tersebar ke berbagai sekolah.

"Sistem zonasi ini dibagi menjadi tiga. Yakni zonasi 1 masih berada satu kecamatan, sedangkan zonasi 2 berada di satu kabupaten dan zonasi tiga calon siswa dari luar kabupaten," kata dia.

Meski demikian, masih banyak calon orangtua siswa yang memilih mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit, meski berasal dari kecamatan lain. Admin, salah seorang orangtua siswa mengaku tetap mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit meski sudah berbeda kecamatan.

"Saya sudah tahu ada sistem zonasi, tetapi tetap mencoba siapa tahu bisa masuk sekolah favorit," ujarnya.

Kepala Dindikpora Banjarnegara Noor Tamami mengatakan, penerapan sistem zonasi diharapkan dapat menghilkan diskriminasi sekolah. 

"Tujuan sistem zonasi ini salah satunya menghilangkan diskriminasi sekolah utamanya sekolah negeri. Selain itu juga untuk mendekatkan lingkungan sekolah dengan lingkungan anak," terangnya.

Namun, bagi siswa berprestasi yang ingin melanjutkan di sekolah favorit tidak perlu khawatir. Sebab, sistem zonasi ini masih memberikan kuota 10 persen bagi siswa di luar zonasi.

"Selama nilainya mencukupi, kalau ada anak di luar zonasi bisa mendaftar," jelasnya. 

Demikian informasi yang bisa kami bagikan ke rekan reakan yang kami sunting dari detik.com semoga ada manfaatnya silahkan sahre dan like ya .

0 Response to "Sistem Zonasi, Guru Tak Perlu Lagi Harus Numpang Mengajar Untuk Memnuhi Jam Mengajar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel