Terharu, Tangisan Sang Ibu Meledak, Sambut Keuchik Munirwan



Keuchik Munirwan dengan Sang Ibu - FOTO | Serambinews

BANDA ACEH | Tgk Munirwan bergegas turun dari mobil begitu tiba di rumah ibunya, Halimah (58) di Gampong Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Sabtu (27/7). Kakinya melangkah cepat di antara suara azan yang baru saja berkumandang.

Begitu membuka pintu rumah, Munirwan langsung menuju kamar tidur sang ibu dan membangunkannya. Tak ada sepatah kata yang keluar dari mulut ibu dan anak itu. Hanya terdengar suara tangis dari keduanya yang pecah dalam dekapan.

Munirwan memeluk erat tubuh ibunya yang belum bangkit dari tempat tidur. Keuchik Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam, Aceh Utara itu tak kuasa menahan air mata yang membasahi pipinya. Begitu juga dengan Halimah, menangis tersedu.

Pertemuan anak dan ibu itu disaksikan keluarga besarnya. Seisi rumah menangis terharu, baik pria maupun perempuan, menyambut kedatangan Munirwan yang baru saja mendapat penangguhan penahanan setelah ditahan tiga hari di Mapolda Aceh, sejak Selasa (23/7).

Munirwan ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pengedaran bibit padi jenis IF8 tak berlabel. Tapi setelah tiga hari ditahan, Kapolda Aceh menangguhkan penahanan Munirwan, terhitung sejak Jumat (26/7).

Keputusan tersebut diambil dengan berbagai pertimbangan, salah satunya rasa kemanusiaan karena ibu Munirwan, Halimah akan menunaikan ibadah haji, di samping memang dirinya cukup kooperatif selama pemeriksaan.

Di sisi lain, muncul banyak desakan agar penahanan keuchik inovator dalam pengembang bibit padi itu ditangguhkan. Tim kuasa hukum bersama sejumlah LSM bahkan menggalang dukungan dengan mengajak masyarakat menjadi penjamin Munirwan.

Caranya dengan mengirimkan foto KTP ke ke tim kuasa hukum. Penggalangan yang diprakarsai Koalisi NGO HAM Aceh itu berlangsung sejak Munirwan ditahan pada, Selasa-Kamis (23-25/7) siang. Ada 2.000 lembar KTP yang terkumpulkan.

Dalam tangisnya, Halimah menguatkan batin seraya meminta Munirwan tabah menghadapi cobaan. Halimah juga berdoa agar masalah anaknya tersebut cepat selesai. “Saya tidak kuat menahan tangis saat itu,” kata Munirwan kepada Serambi, kemarin, menirukan ucapan ibunya. Sang ibu juga berharap doa dari anak sulungnya itu agar dirinya selamat saat pergi dan pulang dari menunaikan ibadah haji. Untuk diketahui, Halimah tergabung dalam kloter 6 jamaah calon haji dari Aceh Utara.

Setelah pertemuan mengharukan itu berlangsung, pagi itu juga Munirwan dipeusijuek (ditepung tawari) oleh keluarganya. Alih-alih ingin melihat sang ibu dipeusijuek karena akan berangkat ke Tanah Suci, malah Munirwan yang dipeusijuek oleh ibunya. Munirwan juga merasa bahagia bisa mengantar ibunya yang tergabung dalam kloter 6 untuk bertolak ke Banda Aceh pada, Sabtu (27/7). Ibunda Munrwan dan calon jamaah haji kloter 6 masuk asrama haji Banda Aceh tadi malam, sebelum berangkat ke Mekkah pada Minggu (28/7) pukul 22.35 WIB malam nanti.

Suasana haru kembali terjadi saat Halimah berpamitan dengan keluarganya. Halimah kembali memeluk erat anaknya. Linangan air mata secara perlahan membasahi pipi Munirwan. Di atas bahu sang ibu, Munirwan menenggelamkan mukanya yang basah dengan air mata.

“Saya masih bisa tahan tangis ketika bertemu dengan orang lain, tapi tidak bisa ketika berjumpa orang-orang yang saya sayangi. Saya meminta ibu untuk mendoakan agar masalah ini cepat selesai, apalagi Tanah Suci, negeri yang dikabulkan doa,” ujar Munirwan.


Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tangis Ibu Sambut Keuchik Munirwan

0 Response to "Terharu, Tangisan Sang Ibu Meledak, Sambut Keuchik Munirwan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel