Banyak Guru Dirumahkan Selama Pandemi , Ada yang Terima Gaji Hanya 30 Persen

Informasiguru_Pandemi corona membuat sebagian besar sekolah khususnya di Sumatera Utara, memutuskan kegiatan belajar mengajar secara daring. 

Dampak kebijakan ini membuat para guru di beberapa sekolah harus mengalami pemotongan gaji, dirumahkan, hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Satu di antaranya ada Erniwati, guru di sekolah terkenal di Medan. Erni sudah dirumahkan pihak sekolah mulai pertengahan Maret hingga Juni. 

"Saya sudah dirumahkan pihak sekolah dari pertengahan bulan Maret sampai Juni. Keputusan putus kontrak mulai bulan Juli ini hingga belum tahu sampai kapan," ungkap Erni kepada Tribun Medan, Rabu (22/7/2020). 



Kondisi dirumahkan ini membuat para guru harus bersabar untuk tidak memiliki jam mengajar selama adanya keputusan kembali dari pihak sekolah untuk memanggil para guru untuk kembali mengajar. 

Erni menjelaskan bahwa keputusan ini sangat merugikan dirinya lantaran sebelum dirumahkan, ia hanya menerima gaji 30 persen dari biasanya. 

"Gaji sempat dipotong dan cuma dapat 30 persen dari biasanya. Terus ya kalau dipanggil harus nunggu selesai pandemik," ujarnya.

Menurut penuturan Erni, sekolah menerapkan kebijakan untuk merumahkan guru lantaran tidak mampu membayar gaji guru dengan kondisi pandemi. Terlebih banyak orangtua yang menginginkan uang sekolah dipotong hingga 75 persen. 

"Alasan konkrit ya karena orangtua banyak yang minta diskon sampai 75 persen, sehingga mereka (pihak sekolah) merasa tidak sanggup menggaji seluruh guru," jelasnya. 

Kini, untuk mengisi waktu sehari-hari, Erni mengajar privat dari rumah ke rumah untuk membimbing pembelajaran daring. 

"Saat ini saya mengajar anak sekolah privat. Banyak diantara orangtua yang hubungi guru yang menurut mereka bagus. Ngajar mulai dari 8.30 pagi sampai ke 13.30 siang. Lumayanlah untuk mengisi kekosongan, sangat membantu," katanya. 

Erni menuturkan bahwa guru-guru yang dirumahkan ini merupakan guru yang belum memiliki pengalaman mengajar selama empat tahun. 

Senada dengan Erni, Novira yang juga menjadi guru di sebuah sekolah swasta di Medan ini harus rela mendapat potongan gaji hingga 50 persen namun memiliki beban kerja yang hampir sama seperti biasanya. 

"Kalau untuk bekerja di sana masih ya, apalagi di tengah pandemi ini susah cari kerja. Tapi ya gitu, pemotongan gaji lumayan besar sampai 50 persen. Kita tidak ada diberi uang makan, kuota (internet) juga sudah habis banyak, les dipotong, dan beban kerja ini sudah sama seperti 24 jam, tapi mau bagaimana lagi," kata Novira. 

Bagi dua guru yang terkena imbas dari corona ini berharap agar keadaan sekolah dapat kembali seperti dulu. 

Hal ini diungkapkan Erni agar mendapat panggilan kembali dari sekolah dan ia juga berharap agar pihak sekolah lebih memperdulikan kesejahteraan guru. 

"Harapannya ya semoga wabah cepat mereda, semoga pihak sekolah lebih memperhatikan guru juga, banyak orangtua yang terkejut sama keputusan ini, apalagi banyak sekali volunteer guru dari luar negeri juga yang kena imbas," pungkas Erni.



Sumber : TRIBUN-MEDAN.com

Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.
Admin Staf Biasa Yang Menikmati Hidup Sambil Ngeblog

0 Response to "Banyak Guru Dirumahkan Selama Pandemi , Ada yang Terima Gaji Hanya 30 Persen"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel