Dari Diary ke Blog


Peserta seminar online (ss YouTube)

Sebelum munculnya era digital yang masif, diary adalah catatan yang paling banyak digunakan untuk menulis catatan harian. Seiring perkembangan dunia, diary banyak ditinggalkan  dan beraih menulis catatan harian di blog.

Dari diary juga telah memberikan banyak inspirasi bagi para penulis dan bermunculan novel-novel terkenal hingga berbuah sebuah film.

itulah salah satu isi materi yang paling urgen yang saya ikuti dalam kegiatan seminar online yang diselenggarakan Association For Internasional Minded School Educators Indonesia (AISEI). Yang mengangkat tema 'Mendokumentasikan Kegiatan Lewat Blog" Bersama Bapak Dedi Dwigatama. 



Menulis di blog sangatlah penting terutama bagi seorang guru. Pemateri bapak Dedi Dwigatama mengakui, ia dikenal bukan sebagai guru Matematika. Namun, ia lebih dikenal sebagai penulis di blog. Tulisan-tulisanya bisa kita temukan di google dan websitenya. 

Menurut Dedi Dwigatama, blog adalah seperti catatan harian. Seperti halnya juga diary. Jika kita sering menulis di blog akan banyak memberikan manfaat kepada orang lain. Apalagi, isi blog tersebut tentang catatan harian kita. Tanpa kita sadari, dari catatan kecil ini terkandag bisa memunculkan inspirasi dan bahkan novel. 


Blog sudah digunakan sebagai tempat melampiaskan ide dan gagasan banyak orang dan bahkan bisa memberikan Keuntungan bagi penulis. 

Dedi Dwigatama adalah salah satu blogger yang sukses saat ini. Dari nge-blog ia bisa berkeliling Indonesia bahkan ke luar Negeri seperti Malaysia, Singapura, Korea hingga ke Jepang.


Dedi Dwigatama yang menulis sejak 2005, pernah menjadi utusan dan perwakilan Indonesia yang diselenggara oleh UNESCO pada 2012. Ia diundang ketika itu karena aktif di dunia media sosial salah satunya blog.

"Saya terkenal bukan sebagai guru Matematika tetapi dikenal sebagai blog dan penulis," katnaya. 

Saat ini sudah dunia digital, namun kerja-kerja kita masih kuno dan ketinggalan zaman. Dedi Dwigatama pun mengajak para guru untuk menulis. 

'Coba kita lihat di meja kerja kita sekarang. Apakah penuh dengan buku tugas anak untuk dikoreksi lalu buku tersebut nanti kita serahkan kepada anak itu lagi. Tahukan kita, bahwa buku yang ada tandatanggan dan nilai dari guru itu akan jadi kertas untuk dibungkus gorangan dan tidak berguna,'

Oleh sebab itu, menulis di blog adalah salah satu cara agar kita bisa dikenang dan tulisan kita bisa memberikan inspirasi kepada orang lain dan bahkan dapat kita lihatkan kepada anak cucu kita nanti. Karena menulis di blog tidaka akan pernah terhapus dari dunia maya. 


Menulis harus dibiasakan dan konsisten. Karena jika hal ini dilakukan maka kita tidak akan pernah jenuh untuk menulis. Sebagai penulis pemula, Dedi menganjurkan agar kita menulis dalam satu bulan itu minimal satu tulisan yang bisa di upload ke blog. 



Hanya saja untuk menjaga konsisten inilah yang agak berat bagi penulis pemula. Jika tiap hari susah untuk upload tulisan di blog, namun jika mampu semingu sekali secara rutin itu sudah hebat. Apalagi yang belum terbiasa menulis di blog. Namun jika kita menikmati menulis di blog, itu akan menjadi kebahagian tersendiri bagi penulis. 

Sarana menulis banyak sekali saat ini di blog. Bisa mengunakan blospot, WordPress, kompasiana dan lain-lain.



Dedi menyebut pada saat Sholat Idul Adha ia pun sempat menulis di blog sembari menunggu waktu sholat Idul Adha.

Terimasi Pak Dedi Dwigatama yang telah memberikan materi menulis di blog. Sebagai penulis pemula semoga kami konsisten dan bisa lebih dari bapak. Amin....

Peserta Seminar Online : Ahmad Yani

0 Response to "Dari Diary ke Blog"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel