Bisnis Ramah Lingkungan Ala Niken Ayu Respati

Niken Ayu Respati
Niken Ayu Respati
Bisnis Ramah Lingkungan Ala Niken Ayu Respati, Blog JKM - Kekecewaan terhadap rusaknya hutan Indonesia tak selamanya dilampiaskan lewat aksi demo di jalan, tetapi juga karya. Hal ini dilakukan oleh Niken Ayu Respati. Mengusung merek Panen Paper and Craft, perempuan berusia 40 tahun ini memproduksi aneka pernik-pernik kertas dari ampas tebu dan batang pisang. Dari aksi kecil, dia kini mampu memasarkan beragam pernik daur ulang ke berbagai daerah di Indonesia dan meraih penghargaan.

Inspirasi Niken terjun memproduksi pernik-pernik kertas daur ulang diperoleh secara tak sengaja. Semua itu bermula dari keprihatinan Niken betapa parahnya kerusakan hutan di Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan. Daerah yang seharusnya menjadi paru-paru negara dan tempat berlindung aneka flora dan fauna, kini terbakar karena ulah manusia.

Dia menemukan fakta bahwa sebagian besar kayu-kayu di hutan ditebang untuk bahan baku kertas. Berangkat dari hal itu, dia lantas memiliki ide membuat produk kertas berbahan baku nonkayu. Setelah melalukan riset kecil, dia memilih memanfaatkan bahan baku ampas tebu dan batang pisang.

Menurutnya, serat natural nonkayu sebenarnya bisa didapatkan di berbagai jenis tumbuhan. Kebetulan di dekat rumah Niken banyak batang pohon pisang dan batangnya sering dibuang di pinggir jalan. Lantaran berat, para tukang sampah pun enggan membawa limbah pohon pisang tersebut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Selain batang pisang, dia juga menggunakan ampas tebu yang didapat dari tukang penjual es tebu yang ada di dekat sekolah sang anak. Niken meminta penjual es tebu memberikan ampas batang tebu ke rumahnya.

“Saya minta tukang sampah membawa batang-batang pisang tersebut ke rumah dan memberi mereka uang jasa secukupnya. Awalnya hanya satu tukang sampah, sekarang jumlahnya terus bertambah. Tukang es tebu juga memberi limbah dengan senang hati,” ujar ibu dua anak ini.

Niken Ayu Respati Belajar Teknik Pembuatan Kertas Ke Bhutan Dan Thailand


Niken mencari referensi proses pembuatan kertas berbahan baku serat natural ke berbagai sumber. Dia menemukan fakta bahwa banyak teknik pengolahan kertas daur ulang yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tak puas dengan proses pembuatan pada umumnya, dia lalu ingin belajar mengolah serat natural menjadi kertas daur ulang dari sumber terbaik.

Berbekal uang tabungan dan semangat menggebu, Niken terbang ke Bhutan untuk belajar teknik pembuatan kertas daur ulang pada 2010. Kendati tergolong negara kecil, penduduk Bhutan mampu menghasilkan aneka produk kertas dari serat natural terbaik di dunia. Di sana, dia menjajal berbagai teknik paling tepat dan efisien untuk mendapat hasil maksimal.

“Pendekatan proses pembuatan kertas ala orang Bhutan sangat alami. Mereka mempertahakan bahan dan alat sederhana yang bisa didapat dimana saja. Tidak perlu mesin canggih, cukup serat natural, air, dan cetakan kayu,” imbuhnya.

Sekembalinya ke Indonesia, Niken mengaplikasikan langkah-langkah yang dipelajari di Bhutan. Dia pun sukses menghasilkan lembaran kertas daur ulang. Meski bagus, dia tak puas hanya memproduksi kertas semata. Varian kertas terkesan kurang menarik dan sudah banyak di pasaran. Niken memutar otak bagaimana menghasilkan produk kertas daur ulang atraktif.

Di perjalanan, dia mendengar kawasan Chiang May, Thailand, mampu menghasilkan kreasi pernik-pernik dari kertas terbaik di dunia. Produk kreasi kertas dari Negeri Gajah Putih tersebut sudah mengekspor ke berbagai negara. Tanpa pikir panjang, Niken meluncur ke Thailand untuk menimba ilmu.

"Produk kerajinan kertas paling terkenal dari Chiang May berbentuk bunga. Saya mempelajari beraneka ragam teknik sehingga bisa menghasilkan banyak variasi produk," ujar lulusan Universitas Petra, Surabaya ini.


0 Response to "Bisnis Ramah Lingkungan Ala Niken Ayu Respati"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel