Artikel Matematika : Sejarah Matematika
Matematika adalah salah satu ilmu pendidikan yang paling sering digunakan dalam lingkup pendidikan dan kehidupan sehari-hari, banyak hal yang bisa kita pelajari dari matematika mulai dari perhitungan dasar sampai ke rumus-rumus matematika yang sangat rumit. Lalu kapan manusia mulai mengenal matematika ? matematika itu sendiri berasal dari bahasa yunani studi tentang hitung, besaran, struktur, ruang dan perubahan. di mulai di yunani sekitar abad 6-3SM ilmu matematika mulai berkembang di berbagai bangsa, misal di cina 3SM, India 100M, Arab 800M, hingga sekarang.
Sejarah matematika
Sama seperti ilmu-ilmu lainnya matematika pun mempunyai sejarah perkembangan (Evolusi matematika) yang dapat dipandang sebagai sederetan abstraksi yang selalu bertambah banyak, atau perkataan lainnya perluasan pokok masalah. Abstraksi ini seputar tentang bilangan : pernyataan bahwa empat nangka dan empatsemangka memiliki jumlah yang sama (contoh).
Manusia prasejarah selain mengetahui cara mencacah objek-objek fisika juga mengenali cara mencacah besaran abstrak, seperti waktu ; hari, musim, tahun. Aritmetika dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
Selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan bilangan, Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind.
Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah, pelukisan, dan pola-pola penenunan dan pencatatan waktu dan tidak pernah berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno mulai menggunakan aritmetika, aljabar, dan geometri untuk penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan astronomi. Pengkajian matematika yang sistematis di dalam kebenarannya sendiri dimulai pada zaman Yunani Kuno antara tahun 600 dan 300 SM.
Matematika sejak saat itu segera berkembang luas, dan terdapat interaksi bermanfaat antara matematika dan sains, menguntungkan kedua belah pihak. Penemuan-penemuan matematika dibuat sepanjang sejarah dan berlanjut hingga kini yang di lakukan oleh beberapa ilmuan matematika terkenal di antaranya ;
Manusia prasejarah selain mengetahui cara mencacah objek-objek fisika juga mengenali cara mencacah besaran abstrak, seperti waktu ; hari, musim, tahun. Aritmetika dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).
Selanjutnya memerlukan penulisan atau sistem lain untuk mencatatkan bilangan, Sistem bilangan ada banyak dan bermacam-macam, bilangan tertulis yang pertama diketahui ada di dalam naskah warisan Mesir Kuno di Kerajaan Tengah Mesir, Lembaran Matematika Rhind.
Penggunaan terkuno matematika adalah di dalam perdagangan, pengukuran tanah, pelukisan, dan pola-pola penenunan dan pencatatan waktu dan tidak pernah berkembang luas hingga tahun 3000 SM ke muka ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno mulai menggunakan aritmetika, aljabar, dan geometri untuk penghitungan pajak dan urusan keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan astronomi. Pengkajian matematika yang sistematis di dalam kebenarannya sendiri dimulai pada zaman Yunani Kuno antara tahun 600 dan 300 SM.
Matematika sejak saat itu segera berkembang luas, dan terdapat interaksi bermanfaat antara matematika dan sains, menguntungkan kedua belah pihak. Penemuan-penemuan matematika dibuat sepanjang sejarah dan berlanjut hingga kini yang di lakukan oleh beberapa ilmuan matematika terkenal di antaranya ;
- Pythagoras of Samos (570-495SM) yang merupakan seorang ahli matematika dari yunani penemuannya di antaranya kultus Pythagoras
- Alkhawarismi (780-850M) yang merupakan seorang ilmuan matematika yang menciptakan Aljabar dan algoritma dan juga mengenalkan angka 0 sebagai bagian dari angka.
- Isaac Newton (1643 – 1727) yang merupakan penemu cabang ilmu kalkulus infinitesimal
- Dan masih banyak lagi ilmuan-ilmuan matematika lainnya.
Periode Predinastik Mesir dari milenium ke-5 SM, secara grafis menampilkan rancangan-rancangan geometris. Telah diakui bahwa bangunan megalit di Inggris dan Skotlandia, dari milenium ke-3 SM, menggabungkan gagasan-gagasan geometri seperti lingkaran, elips, dan tripel Pythagoras di dalam rancangan mereka.
1. Matematika Mesopotamia
– Menentukan system bilangan pertama kali
– Menemukan system berat dan ukur
– Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji
– Menemukan system berat dan ukur
– Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji
2. Matematika Babilonia
– Menggunakan sitem desimal dan p=3,125
– Penemu kalkulator pertama kali
– Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
– Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
– Geometrinya bersifat aljabaris
– Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
– Sudah mengenal teorema Pythagoras
– Penemu kalkulator pertama kali
– Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi
– Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat
– Geometrinya bersifat aljabaris
– Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang
– Sudah mengenal teorema Pythagoras
3.Matematika Mesir Kuno
– Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi
– Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM
– Mengenal tripel Pythagoras
– Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika
– Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10
– Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM
– Mengenal tripel Pythagoras
– Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika
– Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10
4.Matematika Yunani Kuno
– Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik)
– Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi
– Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut
– Hipassus penemu bilangan irrasional
– Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan)
– Archimedes membuat geometri bidang datar
– Mengenal bilangan prima
– Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi
– Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artinya bagian sudut kanan kerucut
– Hipassus penemu bilangan irrasional
– Diophantus penemu aritmatika (pembahasan teori-teori bilangan yang isinya merupakan pengembangan aljabar yang dilakukan dengan membuat sebuah persamaan)
– Archimedes membuat geometri bidang datar
– Mengenal bilangan prima
5.Matematika India
– Brahmagyupta lahir pada 598-660 Ad
– Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran
– Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal
– Brahmagyupta menemukan bilangan negatif
– Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra”
– Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasi dan segitiga pascal
– Aryabtha (4018 SM) menemukan hubungan keliling sebuah lingkaran
– Memperkenalkan pemakaian nol dan desimal
– Brahmagyupta menemukan bilangan negatif
– Rumus a2+b2+c2 telah ada pada “Sulbasutra”
– Geometrinya sudah mengenal tripel Pythagoras,teorema Pythagoras,transformasi dan segitiga pascal
6.Matematika China
– Mengenal sifat-sifat segitiga siku-siku tahun 3000 SM
– Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner, aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus
– Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan kuadrat, kubik dan qualitik
– Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
– Mengembangkan angka negatif, bilangan desimal, system desimal, system biner, aljabar, geometri, trigonometri dan kalkulus
– Telah menemukan metode untuk memecahkan beberapa jenis persamaan yaitu persamaan kuadrat, kubik dan qualitik
– Aljabarnya menggunakan system horner untuk menyelesaikan persamaan kuadrat
0 Response to "Artikel Matematika : Sejarah Matematika"
Post a Comment