Tips Berhenti Candu Alkohol



Alkohol adalah salah satu zat yang tadinya dikhususkan untuk pengobatan di
rumah sakit atau didunia medis, namun apa yang kita sangka berbahaya
ternyata alkohol banyak di gunakan untuk mendatangkan kesenangan
sesaat. Namun pada dasarnya kesenangan itu hanyalah khayalan semata, pada
akhirnya akibat semua itu dapat menimbulkan sakit yang berkepanjangan
bahkan kematian. Salah satu contoh dampak dari alkohol yang di konsumsi secara berlebihan yaitu, jantung terbakarimpotensigangguan kehamilan bagi wanita,juga bisa membuat tubuh menjadi kurus kering,sehingga menjadi penyakit kronis.

Ketika kita mempunyai teman atau anggota keluarga dan melihat hidup mereka yang hancur karena kecanduan alkohol adalah hal yang sangat menyedihkan dan mengecewakan. Saat seseorang menjadi pecandu alkohol, ia perlu mengikuti program rehabilitasi untuk mendapatkan bantuan mengatasi kecanduannya. Jika ingin membantu, Anda perlu mengenali terlebih dahulu apakah orang tersebut benar-benar seorang pecandu alkohol. Lalu bantulah ia mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika ingin bebas dari kebiasaan yang buruk itu, Hindari dengan satu
tekat yang mantap dan lakukan langkah-langkah berikut :

Langkah 1 (mengurangi):

1. Jauhkan minuman beralkohol dari rumah Anda. 
     Minuman beralkohol dapat menjadi kebiasaan sehari-hari yang tidak disadari jika Anda menyimpannya dalam jangkauan Anda. Jika lemari minuman Anda selalu terisi penuh, ada setengah botol anggur yang ingin Anda habiskan, atau pak berisi enam kaleng bir di kulkas, akan sangat sulit untuk menghindari minum. Langkah pertama untuk menghindari kecanduan alkohol adalah menjauhkannya dari rumah saat minuman itu tidak sedang diperlukan untuk tujuan bersosialisasi. Jika Anda belum ingin untuk berhenti minum sama sekali, tetapi hanya menguranginya hingga batas yang wajar dan sehat, menyingkirkan minuman beralkohol dari sekitar Anda adalah awal yang tepat.
      Lengkapi dapur Anda dengan banyak minuman enak yang dapat menggantikan minuman beralkohol saat Anda membutuhkan minuman yang menyenangkan. Teh, air murni bersoda, limun, root beer dan sebagainya adalah lebih baik dari pada minuman beralkohol.
      Jika Anda menggelar pesta dan memiliki banyak sisa minuman beralkohol, berikanlah pada teman-teman Anda. Jika tidak ada yang mau menerimanya, buanglah ke saluran air. Jangan terjebak pemikiran bahwa Anda harus menghabiskannya daripada dibuang sia-sia.

2. Jangan minum saat Anda merasa buruk. 
    Minum minuman beralkohol di saat Anda bosan, kesepian, tertekan, sedih atau merasakan emosi negatif lainnya dapat mengarah pada kecanduan alkohol. Karena alkohol bersifat depresan, ia justru akan membuat perasaan Anda lebih buruk lagi. Cobalah untuk hanya minum saat acara sosial, saat semua orang sedang senang dan ada suatu alasan untuk merayakannya.

3. Perlambat cara Anda minum. 
    Jika Anda cenderung untuk menenggak minuman Anda, maka Anda akan minum terlalu banyak pada setiap kesempatan. Perlambat diri Anda dengan memesan minuman tanpa dicampur, sehingga rasa manis campuran minuman yang digunakan tidak akan menutupi rasa alkohol dan menipu Anda. Anda juga harus meminum segelas air untuk setiap gelas minuman beralkohol yang dikonsumsi.
Jangan mengikuti kontes minum bir atau aktifitas sejenis yang melibatkan meminum minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan pada waktu yang singkat.

4. Kurangi pergi ke bar. 
    Karena tujuan bar adalah menjual minuman beralkohol, Anda akan secara otomatis merasa terdorong untuk harus membeli satu. Cahaya temaram, bau minuman beralkohol yang bercampur parfum dan cologne, serta getaran seksi yang dipancarkan semua orang - bagaimana mungkin Anda menolak semua itu? Jawabannya adalah, sebagian besar orang tidak dapat menolaknya, sehingga lebih baik menghindari pergi ke bar sama sekali jika Anda sedang mencoba mengurangi minum.
Jika Anda diundang ke acara sosial yang bertempat di bar, seperti senang-senang dengan bos dan rekan sekerja, cobalah untuk memesan air berkarbonasi atau minuman tak beralkohol lainnya. Jika tempat ini juga menyediakan makanan, pesanlah satu sehingga Anda tetap ikut merasa bersenang-senang.
    Saat Anda pergi juga ke bar, pilihlah tempat yang punya banyak kegiatan daripada sekedar minum saja. Pergilah ke tempat yang ada meja bilyar atau bocce, misalnya, sehingga Anda tidak terpaku pada seberapa banyak alkohol yang dapat Anda minum saja. Anda akan merasa lebih mudah untuk mengurangi minum saat ada pengalih perhatian lainnya.

5. Lakukan kegiatan yang tidak melibatkan minuman berlakohol.
    Banyak orang membuang waktu mereka di bar saat sebenarnya mereka bisa melakukan hal lain yang lebih aktif. Sarankan kegiatan lain pada kelompok teman-teman Anda saat berkumpul kembali lain kali. Anda dapat saja melakukan permainan kejutan, berjalan-jalan atau bersepeda, menonton film, drama, pertunjukan musik, pertunjukan seni dan sebagainya. Pilihlah acara yang tidak menyediakan minuman beralkohol atau aktifitas yang menyulitkan untuk minum.

6. Bergaulah dengan orang-orang yang tidak minum.
    Beberapa orang kadang bersikeras untuk tetap minum, meskipun Anda mengundang mereka untuk melakukan aktifitas di luar bar. Mereka akan menyusupkan minuman dalam kantong kertas saat menonton film atau menyiapkan botol untuk dibawa berjalan-jalan. Jika Anda serius untuk menghindari minuman beralkohol, buatlah rencana bersama orang-orang yang sependapat dengan Anda juga. Dengan cara ini maka Anda tidak akan menemukan kehadiran minuman beralkohol setiap kali Anda ingin bersenang-senang.

7. Berolahragalah. 
    Berolah raga adalah cara yang sangat baik untuk membantu mengusir kebiasaan minum Anda. Minuman beralkohol membuat banyak orang merasa lamban dan aras-arasan, ditambah lagi ia bisa menyebabkan perut menggembung dan kegemukan. Jika Anda memasang target latihan untuk memperoleh fisik yang sehat, Anda akan segera menyadari efek buruk alkohol terhadap kemajuan latihan Anda. Cobalah mendaftar lomba maraton 5K atau bergabung ke tim sepak bola atau bola basket. Anda segera akan menolak minuman beralkohol jika esok paginya kegiatan Anda membutuhkan kondisi fisik yang sempurna.

Langkah 2 (Membuat Rencana Serius Untuk Berhenti):

1. Tentukan seberapa banyak yang dianggap berlebihan.
    Menghindari kecanduan alkohol lebih sulit bagi sebagian orang daripada yang lainnya, karena sebagian orang dapat minum setiap hari tanpa merasakan efek yang negatif. Bagi banyak orang, minum setiap hari akan menaikkan batas toleransi jumlah yang dapat Anda minum, sehingga minum satu gelas saja mungkin tidak cukup, dan mengarah pada banyak minum yang akhirnya mengakibatkan kecanduan alkohol. Mengetahui batas jumlah yang dapat Anda minum sebelum semuanya terlambat adalah langkah penting menghindari kecanduan alkohol.
    Menurut USDA, jumlah yang wajar untuk minuman beralkohol adalah 1 kali minum per hari untuk perempuan dan 2 kali minum per hari untuk laki-laki. Jika Anda melampaui batas ini, terutama jika dilakukan terus-menerus selama beberapa waktu, maka resiko Anda untuk kecanduan alkohol akan semakin besar.
    Memiliki sejarah keluarga pecandu alkohol, mencampur minuman beralkohol dengan obat-obatan, dan mengalami depresi dapat menimbulkan risiko lebih besar bagi Anda untuk kecanduan alkohol. 
Jika Anda tidak dapat membatasi konsumsi minuman beralkohol Anda hingga jumlah yang sedikit tanpa merasa ada yang kurang, atau bahkan pingsan, atau mulai merasakan tanda-tanda kecanduan alkohol, segera carilah bantuan pihak lain.

2. Tuliskan komitmen Anda. 
    Jika Anda memutuskan bahwa batas Anda paling banyak adalah minum tiga kali seminggu, tulislah: "Saya tidak akan minum lebih dari tiga kali seminggu". Buatlah komitmen pada diri Anda sendiri untuk taat pada apa yang telah Anda tulis. Rekatkan kertas itu pada cermin Anda atau taruhlah di dompet Anda sehingga Anda memiliki pengingat harian bahwa Anda telah memutuskan untuk mengurangi atau berhenti minum. Memang tidak akan terasa mudah, tetapi menuliskan janji Anda pada kertas dapat membantu Anda.

3. Buatlah catatan harian tentang berapa banyak Anda minum. 
    Setiap kali Anda minum minuman beralkohol, tulislah di catatan itu. Tulislah mengapa Anda memutuskan untuk minum, apa yang Anda rasakan sebelum minum, apakah Anda berhasil menaati batas seperapa banyak Anda boleh minum, dan apa yang Anda rasakan setelah minum. Tuliskan apa yang memicu Anda untuk minum, situasi apa yang membuat Anda sulit sekali untuk tidak minum.
    Beberapa minggu berikutnya, Anda harus mulai belajar tentang apa yang seharusnya dihindari.
Temukan pola emosi Anda. Jika Anda minum lebih banyak saat sedang tertekan, usahakanlah agar Anda memiliki sebuah rencana untuk mengatasinya lain kali ketika hidup Anda kembali kacau. Pastikan Anda makan dengan baik, tidur cukup, dan tetap merawat diri Anda sehingga Anda tidak mudah jatuh ke minuman beralkohol.

4. Lakukan jeda minum minuman beralkohol dari waktu ke waktu. 
    Bertekadlah untuk berhenti minum minuman beralkohol selama satu atau dua minggu. Ini akan memberikan jeda bagi tubuh anda dan membebaskan Anda dari kebiasaan minum untuk sementara. Jika Anda memiliki kebiasaan minum segelas anggur setiap malam, mengambil jeda akan membuat sebuah perubahan sehingga Anda tidak lagi akan merasa membutuhkan segelas minuman harian itu.

5. Pantaulah kemajuan Anda. 
    Selama proses mengurangi minum, buatlah catatan mengenai kemajuan Anda dari minggu ke minggu. Apakah Anda merasa sudah bisa mengendalikan kebiasaan minum Anda? Apakah Anda sudah sukses mengurangi konsumsi minuman beralkohol sampai pada batas yang telah Anda tentukan? Apakah Anda bisa mengatasi dorongan dan rasa ketagihan yang terjadi selama itu? Jika Anda merasa bahwa kebiasaan minum Anda masih tidak terkendali meskipun Anda telah berusaha sendiri dengan serius, mungkin ini adalah waktunya Anda meminta bantuan pihak lain.

Langkah 3 (Meminta Bantuan Pihak Lain) :

1. Sadarilah bahwa Anda membutuhkan dukungan. 
    Anda perlu mencari bantuan segera jika menurut Anda kebiasaan minum Anda di luar kendali. Jika Anda mengalami masalah-masalah berikut ini, Anda berarti telah mengalami penyalahgunaan alkohol, yang membuat Anda beresiko besar untuk berkembang menjadi kecanduan alkohol:
Anda tidak dapat minum sedikit saja tanpa harus minum banyak dan menjadi mabuk.
    Anda mengabaikan tanggung jawab karena pengaruh minuman. Entah Anda mengabaikannya karena sibuk minum minuman keras atau karena mabuk sehingga tidak dapat pergi bekerja atau bersekolah.
   Anda minum minuman beralkohol selama menyetir atau mengoperasikan mesin, meskipun Anda tahu bahwa menggunakan minum minuman beralkohol pada saat itu adalah ilegal dan sangat membahayakan.
   Anda mengalami masalah dengan hukum akibat minum. Anda mungkin telah ditahan karena mabuk di muka umum, berkelahi saat mabuk, menyetir dalam pengaruh alkohol, dan sebagainya.
Anda tetap meneruskan minum meskipun orang-orang di sekitar Anda telah menyatakan kepedulian dan kekhawatirannya. Saat kebiasaan minum menjadi begitu bermasalah hingga orang lain tahu, Anda harus segera mencari pertolongan.
   Anda minum sebagai mekanisme untuk mengatasi masalah. Adalah sangat tidak sehat menjadikan alkohol sebagai cara untuk menghadapi tekanan, depresi, dan masalah lainnya. Jika Anda cenderung melakukan itu, maka Anda harus mencari bantuan.
   Anda menunjukkan tanda-tanda kecanduan alkohol, seperti ketagihan, mudah tersinggung, suasana hati yang berubah-ubah, minum sendiri atau secara diam-diam, menenggak minuman, depresi, merasa goyah, dan sebagainya.

2. Carilah pertemuan Alcoholics Anonymous (AA) atau sejenisnya di sekitar Anda.
    Melalui program 12 langkah seperti yang difasilitasi oleh AA, banyak orang yang menderita penyalahgunaan alkohol telah terbantu dalam menemukan cara mengatasinya. Meskipun menurut Anda, diri Anda tidak termasuk pecandu alkohol yang parah, mengikuti program semacam ini dapat membantu agar masalah Anda tidak bertambah parah. Anda akan menghadiri pertemuan dan mendapatkan seorang sponsor AA yang dapat Anda telepon saat Anda merasa ketagihan atau kehilangan jalan Anda.
   Anda mungkin akan belajar bahwa minum minuman keras itu tidak lagi terasa aman, untuk itu penting bagi Anda untuk memiliki dukungan yang siap membantu Adna menghadai kenyataan.
Untuk menemukan kelompok AA di daerah Anda, lakukan pencarian daring.


3. Mulailah menemui seorang terapis. 
    Mendapatkan perhatian khusus dari seorang terapis juga merupakan ide yang baik saat Anda berjuang mengatasi masalah yang berkaitan dengan alkohol. Kebiasaan minum Anda mungkin berasal dari masalah-masalah yang mendalam, yang harus diatasi terlebih dahulu sebelum Anda dapat berhenti minum. Jika Anda minum karena trauma, tekanan yang berlebihan, gangguan mental, atau alasan lain yang mampu ditanggulangi seorang terapis, maka mendapatkan bantuan pribadi semacam ini sangat penting bagi pemulihan Anda.

4. Mintalah dukungan dari orang-orang terkasih dan teman-teman Anda. 
    Berhenti dari minuman beralkohol terasa sangat sulit jika dilalui sendiri. Katakan pada orang-rang terkasih dan teman-teman Anda bahwa Anda sedang membutuhkan bantuan untuk berhenti minum, dan mintalah mereka untuk mendukung dengan tidak mengundang Anda ke bar atau memberi Anda minuman beralkohol. Tanyalah apakah Anda dapat melakukan aktifitas bersama yang tidak menyertakan minum minuman

Semoga bermanfaat J

0 Response to "Tips Berhenti Candu Alkohol"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel