TAK TERIMA DIPROTES, POLISI PUKUL WAJAH SISWA PAKAI PAPAN SAAT OPERASI PATUH 2017
Anggota polisi dari Satuan lalu Lintas (Satlantas) Polres Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng) terlihat menganiaya seorang siswa pada operasi patuh 2017.
Korban penganiayaan anggota polisi, Iqbal Ramadhan (18) di Sampit, Rabu (10/5/2017) mengungkapkan, dirinya terjaring rajia di simpang empat jalan Ahmad Yani Sampit pada Selasa kemarin lantaran tak memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan tidak membawa surat tanda nomor kendaraan (STNK).
“Saya ditilang, karena gugup surat tilang itu saya coret dan sempat terobek. Salah satu oknum polisi yang melihat itu marah dan kemudian memukul bagian wajah saya menggunakan papan alas untuk menulis,” tambahnya.
Korban penganiayaan anggota polisi, Iqbal Ramadhan (18) di Sampit, Rabu (10/5/2017) mengungkapkan, dirinya terjaring rajia di simpang empat jalan Ahmad Yani Sampit pada Selasa kemarin lantaran tak memiliki surat izin mengemudi (SIM) dan tidak membawa surat tanda nomor kendaraan (STNK).
“Saya ditilang, karena gugup surat tilang itu saya coret dan sempat terobek. Salah satu oknum polisi yang melihat itu marah dan kemudian memukul bagian wajah saya menggunakan papan alas untuk menulis,” tambahnya.
Kemarahan anggota polisi itu tak berakhir sampai di situ, bahkan korban ditendang hingga terceburkan ke kolam yang ada di sekitar kantor Satlantas setempat. Akibatnya, korban pun basah kuyup, bahkan sempat menjadi tontonan warga yang ada di kantor Lantas Polres Kotim.
“Tidak hanya dipukul, ditendang dan diceburkan ke kolam, tapi saya juga diancam akan ditembak kalau masih protes,” katanya.
Iqbal menduga kekesalan anggota itu juga dipicu lantaran adanya protes dari korban.
“Saya protes karena tidak semua pengendara diperiksa kelengkapannya saat itu, bahkan ada beberapa kendaraan yang tidak menggunakan plat nomor kendaraan dibiarkan melintas,” katanya.
Iqbal yang mengaku baru lulus SMK-1 Kota Besi itu menuturkan, kendaraan yang dipakainya itu ia pinjam dari kakeknya dan saat ini ditahan di Satlantas Polres Kotim.
“Saya pinjam motor kakek untuk mengikuti tes kesehatan sebagai syarat masuk ke sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta,” akunya.
“Tidak hanya dipukul, ditendang dan diceburkan ke kolam, tapi saya juga diancam akan ditembak kalau masih protes,” katanya.
Iqbal menduga kekesalan anggota itu juga dipicu lantaran adanya protes dari korban.
“Saya protes karena tidak semua pengendara diperiksa kelengkapannya saat itu, bahkan ada beberapa kendaraan yang tidak menggunakan plat nomor kendaraan dibiarkan melintas,” katanya.
Iqbal yang mengaku baru lulus SMK-1 Kota Besi itu menuturkan, kendaraan yang dipakainya itu ia pinjam dari kakeknya dan saat ini ditahan di Satlantas Polres Kotim.
“Saya pinjam motor kakek untuk mengikuti tes kesehatan sebagai syarat masuk ke sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta,” akunya.
0 Response to "TAK TERIMA DIPROTES, POLISI PUKUL WAJAH SISWA PAKAI PAPAN SAAT OPERASI PATUH 2017"
Post a Comment