Menghadapi bullying di kantor


Siapa bilang bullying hanya terjadi di sekolah? Faktanya, di tempat kerja di antara orang dewasa juga sering terjadi.

Bullying di kantor itu banyak bentuknya, mulai dari menggosipi, menyebar rumor, memanggil dengan sebutan yang merendahkan, menjauhkan atau mengisolasi sampai yang terkait langsung dengan pekerjaan seperti menghambat-hambat kerja, memberikan porsi kerja besar yang hanya untuk  menekan, mencari-cari  kesalahan dan lain-lain.

Seorang petugas masyarakat pernah bercerita dia selalu mendapat lokasi yang lebih jauh dan susah, sementara rekannya, yang sebetulnya selevelan, selalu memilih yang aksesnya dekat dan mudah. Dia tak bisa berbuat apa-apa karena katanya, rekannya itu dominan. Semacam ini pun termasuk praktik bully.

Berbeda dengan di sekolah, praktik bully di kantor jarang menghasilkan pertengkaran fisik. Paling sering, korban keluar dari kantor sambil berharap karma terjadi pada para pembully(amiin).

Tapi kalau korban masih betah di kantor, ada beberapa nasihat IPC yang bisa dipertimbangkan.

1. Jangan kasih biarkan diri untuk dibully. Jangan jadi easy target. Mulai tunjukkan dengan nonverbal. Kalau memang selevelan, maka tunjukkan nonverbal yang selevelan. Jangan submisif (terlihat di bawah) atau sebaliknya, arogan atau dominan.

2. Berkomunikasi secara asertif. Tidak perlu marah atau seperti anak kecil. 1) Sampaikan perlakukan apa yang Anda terima secara deskriptof (“Anda/ mba/ mas/ bro melakukan/ mengatakan/ dll pada saya”. Tidak perlu judgmental seperti mba/ mas menekan saya, tidak adil, ingin membuat saya tidak bekerja di sini dll); 2) sampaikan perasaan Anda (tidak suka, tidak nyaman), 3) sampaikan yang Anda harapkan ("saya ingin Anda/mba/ mas/ bro …")

3. Bila bullying terus berlangsung, kumpulkan bukti, sampaikan dengan cara asertif dalam pertemuan atau sampaikan ke atasan. Atau bisa juga konsultasikan ke bagian HR.

0 Response to "Menghadapi bullying di kantor"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel