Kisah Pilu Guru Honorer Saat Pandemi, Gaji Enam Bulan Tak Kunjung Cair

Informasiguru_Kurang lebih sudah tiga bulan kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah ditiadakan akibat dari pandemi COVID-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret lalu. Aktivitas belajar mengajar di sekolah dialihkan di rumah dan dilakukan secara online. 

Untuk memenuhi materi pembelajaran, para guru diwajibkan untuk mengajar secara daring. Sehingga harus menyiapkan materi dan anggaran khusus untuk membeli kuota internet.    

Namun, kegiatan pembelajaran dari rumah ini bukan tanpa kendala. Seperti yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Tingginya pengeluaran anggaran untuk melakukan proses belajar secara online ini tak sebanding dengan penghasilan yang didapat oleh para guru honorer. 

Ternyata, pencairan gaji para guru honorer di Kota Palembang mandek, terutama di pandemi COVID-19 ini.  




Enam Bulan Tidak Terima Gaji

Kondisi ini dialami oleh RN (30), salah satu guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Palembang. 

Sejak adanya COVID-19 di Palembang, honor per tiga bulan sekali dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tak kunjung cair. Bahkan kondisi ini sudah dialami selama enam bulan terakhir. 

"Sudah enam bulan terakhir gaji saya tidak cair. Tapi saya tetap harus mengajar via online ke anak-anak. Untuk beli pulsa kuota pun tidak ada dianggarkan," katanya, Sabtu (13/6), dilansir dari liputan6.com. 

Hal ini juga dialami oleh LY (35), Tata Usaha (TU) di salah satu SDN Palembang. Ia harus bertahan hidup di tengah himpitan perekonomian karena gaji yang tak kunjung cair.  

Sebulan Digaji Sebesar Rp500 Ribu

Dalam sebulan, Ia digaji sebesar Rp500.000, yang akan cair selama 3 bulan sekali atau sebesar Rp1,5 juta.

Bahkan Ia mendengar jika para guru dari sekolah lain, mendapatkan uang pulsa untuk menunjang mengajar daring.

"Teman saya, guru di SDN lain di Palembang dapat uang kuota sebesar Rp100.000 hingga Rp300.000 per bulannya. Tapi di sekolah kami tidak diberi, jadi harus pakai uang pribadi," katanya. 


Membantu Teman Berjualan Online

Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, RN akhirnya membantu temannya berjualan berbagai produk secara online. Hasil dari penjualan produk tersebut, sedikit membantu untuk membayar tagihan listrik dan air.  


Guru Honorer Tunanetra Sebulan Tak Dapatkan Gaji

Mandeknya pencairan gaji bagi guru honorer di Kota Palembang juga dialami oleh Fauziah, guru tunanetra yang mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Palembang.

Hal ini diungkapkan oleh Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Palembang, Abi Hilmi. Fauziah yang juga merupakan istrinya sudah sebulan terakhir ini tidak mendapatkan gaji.

"Biasanya sebulan sekali dapat gaji Rp400.000, tapi karena pandemi COVID-19 ini, jadi terhenti," ungkapnya. 


Pemerintah Minim Perhatian Terhadap Kaum Disabilitas

Abi mengatakan bahwa Ia dan istrinya pernah mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah saat sebelum Lebaran. Ia merasa, perhatian pemerintah terhadap kaum disabilitas sangat minim. 

"Kita pernah dapat bantuan sembako dari pemerintah sebelum lebaran. Tapi itu hanya sekali. Perhatian pemerintah sangat minim untuk kaum disabilitas, dari pihak sekolah juga tidak ada. Kemungkinan memang belum ada dananya,"


Sumber : Merdeka.com

Demikian informasi ini semoga bermanfaat, silahkan simak informasi lainnya dibawah ini.

0 Response to "Kisah Pilu Guru Honorer Saat Pandemi, Gaji Enam Bulan Tak Kunjung Cair"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel