Ini 'Ular P3nis' Hewan Langka Tanpa Alat Pernapasan dan Tanpa Mata

Ini 'Ular P3nis' Hewan Langka Tanpa Alat Pernapasan dan Tanpa Mata

Seekor ‘ular’ berwujud unik mengejutkan para pekerja yang sedang memperbaiki dam di Madeira River, Rondonia, Brasil, pada 2011 lalu.

Hewan itu memiliki penampakan yang cukup aneh, tubuhnya mirip seperti alat kelamin pria.


Sebut saja ‘ular penis’. Total ada enam ular penis yang ditemukan kala itu, menurut ahli biologi Julian Tupan.

Hewan ini diketahui hidup di dalam air namun tidak memiliki alat pernapasan, sehingga mereka bernapas menggunakan kulitnya.

Nama latinnya Atretochoana eiselti. Meski tampak seperti ular, ia sebenarnya bukan bagian dari reptil tapi masuk golongan hewan amfibi. Atretochoana eiselti punya habitat asli di sepanjang sungai Amazon, Amerika Selatan.

Ular penis menjadi salah satu amfibi paling langka di dunia.

Atretochoana eiselti ini awalnya masuk dalam keluarga Typhlonectes. Namun, ahli meralatnya dan memasukkan hewan ini ke keluarga Potomotyphlus pada 1996.

Untuk ukuran tubuh, ular penis bisa memiliki panjang hingga 81 cm. Ukuran tubuh sepanjang itu membuat Atretochoana eiselti sering dikira ular oleh orang-orang yang melihatnya.

Terlebih lagi, cara berjalan hewan unik ini juga sangat menyerupai ular.

Berdasarkan habitatnya, mahluk penghuni sungai Amazon ini juga tidak memiliki daya penglihatan.

Hal ini bisa dilihat dari tidak adanya mata di kepala dan ia hidup di sungai Amazon yang airnya keruh.


Oleh karena itu, Atretochoana eiselti mengandalkan indra penciumannya untuk mendeteksi keberadaan hewan lain di sekitarnya.

Hewan Atretochoana eiselti menjadi jenis satu-satunya dari keluarga caecilian (keluarga cacing) dalam ukuran raksasa.

Hingga saat ini, para peneliti masih terus mempelajari hewan ini lebih lanjut.


“Sungai Amazon adalah kotak kejutan jika kita bicara soal reptil dan amfibi. Masih banyak hal yang perlu dicari tahu,” kata Tupan, dilansir Daily Mail.

0 Response to "Ini 'Ular P3nis' Hewan Langka Tanpa Alat Pernapasan dan Tanpa Mata"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel