Kiprah Abah Dalam Pedidikan Umat, Sosok Ulama Panutan di Aceh Selatan (Tgk. H. Mohd. Yunus At-Thaiby)

 


 

TGK. H. MOHD. YUNUS AT-THAIBY atau lebih akrap disapa dengan panggilan Abah, beliau lahir di desa Ladang Tuha (Mukim Terbangan) kecamatan Pasie Raja, kabupaten Aceh Selatan  pada 22 Agustus 1945.

 

Beliau merupakan murid senior Abuya Jalaini Musa (Darussa’adah) Kotafajar Aceh Selatan. Beliau belajar di Dayah Darussa’adah pada tahun 1959 M, beliau merupakan angkatan kedua setelah resmi Abuya Jailani Musa menetap di Dayah Darussa’adah Kotafajar.

 

Pada saat mondok, kelas Abah merupakan kelas inti, selain pimpinan hanya 2 orang guru saja yang mampu mengajarkan di kelas tersebut, yaitu Alm. Abu Daud Teupin Gajah dan Alm. Tgk. Tarmizi Meulaboh (Tgk. Tarmizi MBO dikenal oleh para Santri sebagai julukan “otak computer” karena kepintaranya).


Di Dayah Darussa’ada, Abah empat tahun belajar pada Abu Daud Teupin Gajah, karena kecerdasannya, kemudian seterusnya, beliau satu kelas dengan gurunya Abu Daud, saat sama-sama belajar di kelas dewan guru, yang diasuh langsung oleh Abuya Jailani Musa, demikian juga saat mereka sama-sama mondok di Blang Bladeh Bireuen.


Setelah Alm. Abu Daud Teupin Gajah pindah mengaji ke Bireuen, dan Tgk Tarmizi pulang ke Meulaboh, kelas Abah kosong tidak ada yang sanggub mengajar, karena itu Abuya Kota Fajar (Abuya Jalaini Musa) mengumpulkan semua santri untuk mengadakan rapat, kala itu Abuya Jalaini Musa menanyakan siapa yang bersedia menggantikan beliau mengajar di kelas Abah.

 

Semua terdiam, tidak ada yang berani, bahkan sebahagian menunjukkan kakak leting Abah, tapi semua menolaknya, akhirnya Abuya Jailani memutuskan dan menunjuk Abah yang mengajar di kelasnya sendiri. Karena Abah  yang Paling cerdas pada angkatan tersebut.

 

“Nyoe Meunan Gata Tgk. Yunus Gantoe Uloen” perintah Abuya Jailani Musa gurunya, seraya memutuskan rapat. Akhirnya Abah menerima tugas tersebut dengan berlinang air mata sampai kepipinya, “Insyaallah Nyoe Na Sabe, Abu Sajan Loen”jawab Abah, dalam pengertian (jika doa Abuya Jailani Musa selalu ada dalam setiap beliau mengajar).


Baca Juga : Jejak Abuya Jailani Kota Fajar Ulama Kluet Raya yang Kharismatik

 

Sejak itu Abah menjadi tangan kanan Abuya Jailani Musa, Abah tidak saja mengajar kawan seangkatannya, bahkan kelas kakak leting semua gabung dan beliau menjadi gurunya.

 

Setelah beberapa lama di Dayah Darussa’adah, Abah melanjutkan pendidikannya ke Dayah Al-Madinatuddiniyah Babussalam Blangbladeh Bireuen, Aceh, pimpinan Al-Mukaram Abu. TU (Tgk. H. Muhammad Amin) tahun 1963 s/d 1969. Disana Abah juga menjadi murid tua Abu TU dan guru senior bagi para santri.

Beliau juga Guru dari beberapa ulama kharismatik Aceh, diantaranya, Tgk. H. Mustafa Ahmad (Abu Paloh Gadeh), Tgk. Nasruddin Bin Ahmed, Tgk. Abu Yazid Al-Yusufi (Abon Blang Pidie), seterusnya murid Abah lainnya adalah Tgk. Iklil (putranya sekaligus pimpinan dayah madinatuddiniah Jabal Rahmah Tapaktuan ). Tgk. Elfimenkhaiirsyah (putranya, pimpinan madinatuddiniah Jabal makmur sekarang), Tgk. Sainusi Alyusufie pimpinan ihya Ulumuddin Terbangan, Tgk. Mawardi, Tgk. Mahyuddin , pimpinan dayah madinatuddiniah Al anshar jeumpa Abdya, almarhum Tgk. Sumardi pimpinan madinatuddiniah Nurul hidayah Pante raja, pasir raja , Tgk. Riswadi di Sinabang seumeulu,dan lain-lain.

 

Baca Juga : Abu Tu Min Blang Bladeh "Tua Umurnya dan Tua Pula Ilmunya"



Kiprah di Tengah Masyarakat

 

Setelah kembali dari Bireuen, Abah menentap di Gampong kelahirannya Ladang Tuha, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, disini beliau memulai karir dan pengabdiannya pada umat, dengan mendirikan sebuah lembaga Pendidikan Islam yang diberi nama Dayah “Ihya Ulumuddin” pada tahun 1982.

 

Kemudian Abah Pindah ke Desa Pucok Krueng, pada lokasi yang lebiah luas, yang tidak beberapa jauh dari tempat pertama, dan Mendirikan Dayah Baru dengan nama “Madinatuddiniyah Jabal Makmur”pada Tahun 1991, lokasi yang strategis dan terletak di atas bukit ini lumayan berkembang, dan melahirkan banyak generasi Islam yang kemudian berkiprah di tengah umat.

 

Saat komplik Aceh mulai berkecamuk di Aceh Selatan, efektifitas belajar di Dayah Jabar Makmur terganggu, karena Dayah Abah terletak dipedalaman Pasie Raja ini, menjadi target dari kedua belah pihak TNI/Polri – GAM, untuk menjaga eksistensinya, maka Abah mulai merintis lokasi Baru di Ibu Kota Tapaktuan, sembari terus mengajar di Jabal Makmur Pucok Krueng.

 

Akhirnya tahun 2004 Abah resmi membuka dayah Baru di Kota Tapaktuan, dengan nama Dayah “Jabar Rahmah”, dayah ini mengkombinasikan pendidikan Umum (Modern - Salafi), dayah ini berkembang pesat, selayaknya dayah terpadu lain, dayah ini juga menyediakan sekolah umum dengan berbagai jenjang pendidikan.

 


 Baca Juga : Deretan Ulama Sepuh di Aceh Selatan yang Masih Tersisa



Dayah yang Beliu dirikan :

 

1. Ihya Ulumuddin tahun 1982

2. Madinatuddiniyah Jabal Makmur tahun 1991

3. Dayah terpadu jabal rahmah tahun 2004

 

 


Kiprah di Pemerintah dan Karir Politik

 

 

Selain membimbing umat, Abah juga menjadi rujukan pemerintah, banyak hal yang melibatkan pemikiran beliau dalam kebijakan pemerintah Aceh, khususnya Aceh Selatan, tentunya dalam kebijakan yang berkaitan dengan agama.

Dan Abah termasuk salah satu pengasuh Majelis Ta’lim di Pendopo Bupati Aceh Selatan, majelis khusus SKPK/PNS/DPRK.

 

Selain itu, Abah juga tercatat sebagai anggota MPU Aceh, perwakilan Aceh Selatan, beliau menduduki anggota Komisi B, yang membidangi Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan serta Ekonomi Umat, Abah mejabat anggota MPU sampai beberapa priode berturut-turut.

 

Abah juga politikus yang handal, beliau disegani kawan dan ditakuti lawan, karir politik yang cemerlang, mengantarkan Abah menduduki kursi legeslatif, DPRK Aceh Selatan, tepatnya priode 1999-2004, kala itu Abah Maju dengan Partai Abulyatama pimpinan Rusli Bintang.

 


Baca Juga : Abu Daud Teupin Gajah, Sosok Ulama Tak Kenal Lelah Dalam Membimbing Umat



Meninggal Dunia

 

Innalillahi wa Innailaihi Raji’un,Tepatnya hari Minggu malam Tanggal 6 Agustus 2017, sekitar pukul 24.00, Abah berpulang kerahmatullah, di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSU-ZA) Banda Aceh.

 

Berita duka berpulangnya Abah kerahmatullah, tersebar begitu cepat, baik dari mulut-kemulut, media social dan berbagai media cetak, memberitakan kabar duka tersebut. Umat berduyun-duyun datang menyesaki lokasi komplek Dayah Jabar Rahmah, dimana beliau disemayamkan.

 

Jamaah takziyah sangat kehilangan, kehilangan sosok panutan, Ulama yang begitu bercahaya di tengah umat, pengayom yang penuh cinta dan kasih sayang, bapak pendidikan agama, yang selama ini menjadi rujukan bagi kita semua. Semoga Allah membalas atas kebaikan Abah serta dedikasinya selama ini pada Umat, mendapat imbalan yang setimpal, dan Abah ditempatkan di Jannah-Nya yang mulia. Amiin….

 

 

 

 

Penulis : Ayah Ilham (Tgk. Ilham Mirsal S.Pd.I, MA)

0 Response to "Kiprah Abah Dalam Pedidikan Umat, Sosok Ulama Panutan di Aceh Selatan (Tgk. H. Mohd. Yunus At-Thaiby)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel