Potongan Kepala Manusia ini Diawetkan Dalam Toples Sejak 1841, Begini Alasannya
Tradisi mengawetkan jenazah yang dijadikan sebagai mumi mungkin sering terdengar. Tradisi ini memang sudah lama ada di Timur Tengah sejak ratusan tahun lalu.
Namun apa jadinya jika yang diawetkan hanya potongan kepalanya saja? Ternyata memang ada lho, pengawetan kepala manusia ini terjadi di Universitas Portugal.
Kepala yang diawetkan tersebut milik seorang pembunuh berdarah dingin bernama Diogo Alves. Kepala Diogo diawetkan di dalam sebuah toples.
Namun apa jadinya jika yang diawetkan hanya potongan kepalanya saja? Ternyata memang ada lho, pengawetan kepala manusia ini terjadi di Universitas Portugal.
Kepala yang diawetkan tersebut milik seorang pembunuh berdarah dingin bernama Diogo Alves. Kepala Diogo diawetkan di dalam sebuah toples.
Menurut Atlas Obscura dikutip Misterikisah.com dari Scoopwhoop. Keputusan mengawetkan kepala manusia ini bermula dari aksi yang dilakukan seorang pembunuh berantai bernama Diogo Alves. Sejak tahun 1836 sampai 1839, Diogo sering kali menjarah para petani yang melintasi jembatan. Ia kemudian melempar para korban ke sungai.
Dia melakukan perbuatan kriminalnya ini selama 70 kali. Setelah tiga tahun, ia tiba-tiba menghentikan perbuatannya tersebut dan tak seorang pun yang tahu dimana ia berada. Namun, polisi justru menyimpulkan adanya korban berjatuhan ditengarai karena aksi bunuh diri.
Lama tak lagi beraksi, rupanya Diogo membentuk geng rampok dan mulai menargetkan tempat tinggal pribadi. Setelah masuk ke tempat kediaman dokter dan membunuh orang-orang di dalamnya, dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara pada tahun 1841.
Dia melakukan perbuatan kriminalnya ini selama 70 kali. Setelah tiga tahun, ia tiba-tiba menghentikan perbuatannya tersebut dan tak seorang pun yang tahu dimana ia berada. Namun, polisi justru menyimpulkan adanya korban berjatuhan ditengarai karena aksi bunuh diri.
Lama tak lagi beraksi, rupanya Diogo membentuk geng rampok dan mulai menargetkan tempat tinggal pribadi. Setelah masuk ke tempat kediaman dokter dan membunuh orang-orang di dalamnya, dia ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara pada tahun 1841.
Sebenarnya ia bukanlah satu-satunya pembunuh berantai yang tertangkap waktu itu. Lalu kenapa kepalanya diawetkan dan dijadikan pajangan?
Saat ia digantung, ilmu frenologi tengah menjadi bidang studi yang populer. Ilmu ini mendukung gagasan bahwa otak menyimpan semua aspek kepribadian seseorang di area yang secara fisik berbeda, dan bentuk tengkorak tersebut mencerminkan organisasi internal.
Sifat kepribadian, termasuk jiwa kriminal, bisa dirasakan, diraba dan diukur tepat pada tengkorak seseorang. Oleh sebab itu, kepala Diogo Alves menjadi salah satu bahan penelitian, tapi hanya ada sedikit bukti yang berhasil terkuak.
Walau penelitian telah berakhir, kepala Diogo tetap dipajang di laboratorium sampai sekarang. Mengerikan ya?
Saat ia digantung, ilmu frenologi tengah menjadi bidang studi yang populer. Ilmu ini mendukung gagasan bahwa otak menyimpan semua aspek kepribadian seseorang di area yang secara fisik berbeda, dan bentuk tengkorak tersebut mencerminkan organisasi internal.
Sifat kepribadian, termasuk jiwa kriminal, bisa dirasakan, diraba dan diukur tepat pada tengkorak seseorang. Oleh sebab itu, kepala Diogo Alves menjadi salah satu bahan penelitian, tapi hanya ada sedikit bukti yang berhasil terkuak.
Walau penelitian telah berakhir, kepala Diogo tetap dipajang di laboratorium sampai sekarang. Mengerikan ya?
0 Response to "Potongan Kepala Manusia ini Diawetkan Dalam Toples Sejak 1841, Begini Alasannya"
Post a Comment