Masjid Tuo Pulo Kambing, Air Keluar dari Tiang Masjid Berumur 900 Tahun di Aceh Selatan





Masjid ini berusia 900 tahun bernama Masjid Nurul Huda atau orang setempat menyebutnya dengan nama Masjid Tuo Pulo Kambing yang terletak di desa Pulo Kambing, kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan ini masih berdiri kokoh. Salah satu tiang penyangga masjid kerap mengeluarkan air.

Menurut informasi ada dua versi terkait pembangunan Masjid Masjid Tuo Pulo Kambing ini.

Versi pertama disebutkan bahwa Masjid Tuo Pulo Kambing didirikan oleh Tgk Ali Basyah (Teungku Aceh) semasa kepemimpinan Keujruen Kluet (setingkat Ulee Balang) ke-11 yakni Teuku Meurah Adam.

Sedangkan versi kedua mengatakan Masjid Tuo Pulo Kambing dibangun tahun 1351 Masehi. Pendiri bangunan masjid ini merupakan seorang ulama asal Persia bernama Syekh Muhammad Husen Al Fanjuri bin Muhammad Al Fajri Kautsar.

Tiang pertama masjid ini kayunya diangkut sendirian dari hutan dengan tangan kosong oleh salah seorang murid Syekh Muhammad Husen Al Fanjuri yang bernama Syech Mutawali Alfanshuri.

Awal pembangunan masjid ini tanpa menggunakan paku. Setelah tiang pertama dipancangkan selesai shalat subuh 8 agustus 1351 Masehi, baru bersama masyarakat secara bergotong-royong masjid itu dibangun dibawah komando Syeh Muhammad Husen Al Fanjari dengan menyembelih sati ekor kerbau, satu ekor kambing dan satu ayam jantan putih

Masjid ini terdiri dari empat tiang penyangga utama dengan ukiran kaligrafi pada tiap tiangnya. Di sepanjang ukiran kaligrafi ini mengisahkan riwayat pendiri dan nama ulama beserta tukang yang mendirikan masjid. Masjid ini juga ada kemiripan dengan masjid yang dibangun wali songo di Jawa.

Keunikannya dari Masjid Tuo Pulo Kambing ini ada satu tiang penyangga yang kerap mengeluarkan air, sehingga warga membuatkan tempat penampungan. Dari sebagian besar masyarakat, air yang keluar dari salah satu tiang penyangga itu dianggap mengandung keberkahan. Banyak masyarakat Aceh maupun luar Aceh yang berkunjung ke masjid ini.


Nonton Videonya disini: 


Akan tetapi, pada saat ini tetesan air dari tiang tersebut tidak sederas pada masa lalu. Hal ini terjadi sejak lantai masjid dikeramik dan pangkal tiang dicor semen.
Menurut pengakuan Umar  Syah, khadam masjid tersebut, ada beberapa peninggalan bersejarah di masjid ini, seperti beduk yang terbuat dari batang kelapa tua dan kain sajadah tenunan yang dipercayai masyarakat berusia ratusan tahun.

Sampai saat kini, masjid tersebut menjadi lokasi beribadah. Namun, tak sedikit para pengunjung menjadikan masjid ini sebagai tempat wisata Islami.

Adapun status Masjid Tuo Pulo Kambing telah masuk dalam daftar Cagar Budaya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan nomor penetapan PM 90/PW.007/MKP/2011 tanggal 17 Oktober 2011 silam.


Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1219118/29/sejarah-dan-keunikan-masjid-tuo-pulo-kambing-1499593184?fbclid=IwAR0tnubc1URQAh-XR0XlFa4FA9yDxXlm9afYkYERM2T4Btyje4py3eySnc4

0 Response to "Masjid Tuo Pulo Kambing, Air Keluar dari Tiang Masjid Berumur 900 Tahun di Aceh Selatan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel