Ie Bu Kanji, Sensasi kelezatan dan Harmoni Masyarakat Pidie
Foto : Tgk Ridwan sedang mengaduk ie bu kanji di masjid kecamatan Mila
Pidie, seakan tidak pernah habisnya dari beragam keunikan tidak terlepas selama bulan ramadhan, termasuk pilihan kuliner mulai dari takjil hingga makanan berat, terlebih makanan tradisional yang terus dilestarikan oleh generasi.
Lebaran sebentar lagi, bulan puasa sudah di pertengahan. Sore-sore nikmat berbuka puasa dengan makanan yang nikmat apa lagi khas Aceh seperti "ie Bu kanji".
Kuliner semacam bubur ayam ini sangat popular dan sudah manjadi tradisi masyarakat Aceh selama ramadhan, tradisi ini sudah ada sejak zaman Sultan Iskandar Muda, hingga saat ini masih di pertahankan oleh masyarakat setempat.
Makanan khas Aceh ini memiliki keistimewaan, kelezatan dan kenikmatan yang menjadi komposisi utamanya berasal dari citarasa sejuta rempah alam Aceh, hingga membuat masakan menjadi harum, ditambah lagi dengan suwiran daging ayam atau udang dan taburan bawang goreng Aceh yang berasal dari resep leluhur yang telah di wariskan secara turun temurun dengan pengolahan yang masih tradisional.
Foto : Seorang pemuda dayah sinthop sedang mempelajari cara mengaduk ie bu kanji
Makanan ini tersedia gratis selama bulan ramadhan, sudah menjadi kebiasaan masyarakat kabupaten Pidie memasak ie bu kanji setiap sore menjelang berbuka puasa dan bahan-bahan pembuatannya berasal dari sumbangan masyarakat.
Bahan dari campuran rempah-rempah ini di olah dengan begitu teliti oleh ahlinya,tidak sembarang orang bisa meracik ie bu kanji, selain beras,udang dan ayam yang menjadi bahan utama juga terdapat bahan lainnya seperti santan, garam, batang daun bawang, bawang putih, daun pandan, kapula, ketumbar, kayu manis, cengkeh dan merica. Selain itu untuk menambah rasa gurihnya di tambahkan dengan bawang goring, udang rebon goreng dan daun seledri yang dirajang halus.
Foto : Rempah-rempah yang sudah di giling halus sebagai bumbu utama untuk pembuatan ie bu kanji
Menurut pemahaman masyarakat Kabupaten Pidie, Ie Bu Kanji melambangkan solidaritas masyarakat Pidie dan Aceh umumnya dan harus di lestarikan sebagai simbol harmoni masyarakat Aceh, Tgk Ridwan (60), warga Gampong Dayah Sinthop, Kecamatan Mila, yang selama delapan tahun terakhir menjadi koki memasak ie bu kanji di masjid Kecamatan tersebut.
Setiap sorenya masyarakat dengan sukarela menunggu giliran untuk menderma segala kebutuhan untuk pembuatan penganan khas itu. Selain rasanya yang nikmat dan lezat, ie bu kanji juga diyakini dapat menyembuhkan masuk angin dan badan menjadi lebih kuat saat menjalani ibadah puasa.
Tradisi memasak kanji ini mulai dilaksankan sejak awal Ramadhan sampai akhir Ramdhan nanti. Menu ini sangat cocok untuk berbuka, jangan sampai penasaran membuat Anda tersiksa, , segera kunjungi Kabupaten Pidie yang penuh dengan keunikan ini.(ma)
Foto : Seorang bapak sedang memeras santan yang di jadikan alat ie bu kanji
Foto : Antrian anak-anak yang sedang menunggu giliran untuk mengambil ie bu kanji yang telah masak
0 Response to "Ie Bu Kanji, Sensasi kelezatan dan Harmoni Masyarakat Pidie"
Post a Comment