Nasib Guru honorer Provinsi Banten Curhat Gaji Minim, Bagaimana Mereka Bertahan Hidup Saat Pandemi?

                                      Mamduh Jamaludin (Foto: repro akun Twitter @MamduhJamaludin)

Serang - Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs) di salah satu daerah di Provinsi Banten, Mamduh Jamaludin, curhat di media sosial karena gajinya minim bahkan bisa sampai minus jika dibandingkan dengan kebutuhan hidup. Lewat gaya komedi, ia membenarkan bahwa gajinya lebih kecil dibandingkan nilai Nobita (dalam tokoh film Doraemon) yang nol.

Walapun keresahan pribadi, lewat sebuah video yang sempat viral itu ia ingin mengutarakan rasa gelisahan para Guru honorer di Indonesia. Ia sendiri bertanya-tanya, bagaimana dengan gaji Rp 100.000 atau Rp 200.000 mampu bertahan di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Pun tidak Rp 100 ribu, apakah Rp 200 ribu bisa membuat kita mampu bertahan sebulan, apalagi di kondisi Covid seperti ini?" imbuh Mamduh menggunakan pesan WhatsApp ke detik.com, Serang, Jumat (12/6/2020).

Pemerintah pusat harus membuat kebijakan yang baik dan tepat untuk guru honorer. Mereka juga paham betul bahwa perlu peningkatan kompetensi pendidikan. Tapi sayangnya masih banyak guru honorer yang masih kesulitan akan hal itu.

"Tidak sedikit honorer yang hanya bergantung karena panggilan hatinya, tapi terseok-seok kondisi keluarga di rumahnya," tambah Mamduh seperti yang di kutip di detik.com.

Video guru honorer yang sempat viral ini di media sosial. ujarnya honorer bukan cita-cita, tapi karena nasib dan keadaan. Ia membandingkan pendapatannya lebih kecil bahkan minus.

"Artinya harus tahu kalau gaji kami lebih kecil dibanding dari nilai ulangannya Nobita. Nobita ulangan nilai nol, kami gaji kalau dikalkulasi sama kebutuhan, minus. Nih gaji Rp 100 ribu mau makan enak saja mitos. Solusinya kita kalau mau makan enak Rp 100 ribu dibeliin kuota 10 giga, buka Youtube tonton tuh tanboy kun mukbang sebulan," ujar Mamduh seperti yang di kutip di detik.com.

0 Response to "Nasib Guru honorer Provinsi Banten Curhat Gaji Minim, Bagaimana Mereka Bertahan Hidup Saat Pandemi?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel