ALUMNI KAGAMA BREBES GELAR DISKUSI PUBLIK PERTANIAN DAN PERDESAAN
TEGALGLAGAH, Celotehbulakamba-Keluarga Alumni Gajahmada Kabupaten Brebes mengadakan kegiatan Diskusi Publik dengan judul Penguatan Pertanian dan Perdesaan di Kediaman Moh Subkhan Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba. Hadir sebanyak 50 peserta dengan Narasumber dari Bappenas Ir. SUpriyadi, MTP, Asosiasi Bawang Merah Indonesia ( ABMI) Johari, dan Budayawan Brebes Atmo Tan Sidik. Sabtu (08/08) kemarin.
Diskusi Publik Kagama di Tegalglagah Bulakamba |
Ketua Penyelenggara Moh Subkhan mengatakan kegiatan ini dirintis dalam rangka memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kabupaten Brebes agar ke depan Persoalan pertanian dan pedesaan menjadi skala prioritas dalam pembangunan di Kabupaten Brebes. " Selama ini urusan pertanian masih belum maksimal terutama dalam persoalan irigasi, dan persoalan air, begitupula prioritas anggaran yang ada di APBD lebih dominan pada skala infrastruktur jalan dibandingkan dengan persoalan masalah pembangunan pedesaan," ujarnya.
Ia juga menambahkan, tema yang di usung tentang kebijakan Pemerintah yang pro petani, jangan sampai ada kebijakan petani yang dirugikan, desa menjadi sepi dan pertanianpun semakin terpuruk.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Alumni Gajahmada Kabupaten Brebes H. Nuruddin. SH menjelaskan bahwa kegiatan ini dijadikan sebagai media komunikasi dan curah pendapat antara alumni Gajahmada dan organisasi masyarakat yang peduli dalam pembangun Brebes seperti dengan HKTI, HMI, ANSOR, PMII, Gapoktan, Tokoh masy, kelompok Facebook CBM, dan juga LSM, dimana hasil diskusi ini nantinya dapat memberikan masukan yang kongkrit dalam persoalan pertanian dan perdesaan. " Kagama Brebes ke depan akan memberikan usulan kongkrit kepada pemerintah daerah, dan akan siap mengawal hasil rekomendasi pertemuan malam ini untuk disampaikan kepada Pemerintah Daerah agar ke depan bisa memprioritaskan masalah Pertanian dan persoalan Pedesaan, karena maju mundurnya suatu Kabupaten apabila desa yang ada ini ditumbuhkan baik sisi ekonominya, pertanian dan sisi lainnya, "katanya.
Salah satu Narasumber Supriyadi juga menyampaikan persoalan Brebes untuk sektor pertanian adalah ketersediaan sumber mata air baik dari hulu dan hilir, perlu ada penataan irigasi pertanian yang nantinya bisa membangkitkan perekonomian daerah, dan perlu ada political will dalam mengambil kebijakan secara cepat dan tepat. " Optimalkan waduk yang dimiliki pemerintah Kabupaten Brebes, ada dugaan sementara ada oknum yang bermain tentang persoalan sewa menyewa waduk malahayu untuk lahan pertanian sehingga Pemda hrs menyelidiki dan mengusut soal isu tersebut, selanjutnya soal dana desa, ada beberapa persoalan yg mendasar yaitu persoalan perencanaan lewat musrenbangdes yg hanya beberapa pihak yg terlibat dan cenderung ke infrastruktur dan soal pengawasan oleh BPD yg lemah serta biaya untuk menjadi kepala desa yg mahal maka akan ada kecenderungan bermain dalam proyek, " tandasnya.
Pertemuan ini memberikan rekomendasi untuk mengawal persoalan irigasi, pemanfaatan Waduk Malahayu, ketersediaan sumber mata air hulu dan hilir dengan usulan waduk baru dan kebijakan masalah bawang merah menjadi prioritas utama yang akan disampaikan ke Pemerintah Kabupaten. ( Bahrul Ulum)
0 Response to "ALUMNI KAGAMA BREBES GELAR DISKUSI PUBLIK PERTANIAN DAN PERDESAAN"
Post a Comment